Berkunjung di Kota Biru Cantik Rajahstan India

thumbnail

Berkunjung di Kota Biru Cantik Rajahstan India – Jodhpur menyandang 2 titel eksklusif sekalian, Kota Biru serta Kota Matahari. Asal- usul 2 titel itu pula silih berhubungan. Jodhpur merupakan kota yang disinari mentari sejauh tahun, serta buat meredam hawa panas yang menusuk, kabarnya warga akur buat memberi warna rumah mereka senada dalam bungkusan warna biru.

Berkunjung di Kota Biru Cantik Rajahstan India

dayandnightnews – Bukan bermain, aku terbelalak terbuat Jodhpur dikala pagi datang. Kota Biru serta Kota Matahari bukan cuma semata- mata hikayat. Dari rooftop hotel, aku terpana melihat cakrawala kota Jodhpur yang betul- betul biru. Langit Jodhpur merupakan langit sangat terang yang sempat aku lihat, cahaya mataharinya pula tidak tanggung- tanggung menghangatkan hawa Jodhpur. Di akhir penglihatan mata, nampak Mehrangarh Fort memanjang kuat dari kejauhan.

Melansir republika.co, Mehrangarh Fort merupakan salah satu baluarti sangat besar di India. Nikmatilah keelokan Jodhpur dengan banyak berjalan kaki sembari berhubungan dengan masyarakat dekat. Bila merasa tersesat, janganlah ragu buat menanya pada masyarakat, tentu hendak dijawab dengan nyata sembari membuktikan arah ke tempat tujuan.

Baca juga : Wisata Asyik di Kota Kochi, India

Semacam benteng- benteng mayoritas yang terdapat di atas busut, jalur mengarah Mehrangarh Fort pula memanjat. Sedang terpukau dengan suasana kebiruan Jodhpur, membuat aku serta sahabat sebagian kali terhambat buat memakan panorama alam kota. Wisatawan mancanegara dikenakan bayaran 600 Rupee( dekat Rp 120. 000) buat masuk ke Mehrangarh Fort, komplit dengan fitur audio buat mencermati asal usul di setiap pos baluarti. Mehrangarh Fort mempunyai 7 gapura yang di dalamnya sudah disulap dengan apik jadi museum serta galeri.

Museum Mehrangarh menunjukkan peninggalan- peninggalan benda bernilai kepunyaan para adiwangsa pada zamannya, semacam rengga gajah, tandu, boks harta karun, serta gambar. Kuil Chamunda Mataji merupakan tempat ibadah yang terdapat di salah satu akhir baluarti. Aku menyudahi buat tidak masuk ke dalam kuil sehabis memandang antrean wisatawan lain yang akan beribadah. Kuil Chamunda Mataji marak didatangi ribuan orang pada Pergelaran Dussehra ataupun Hari Durga Sanjung.

Nyatanya, keelokan Mehrangarh membuat aku serta yang yang lain kurang ingat durasi. Lebih dari separuh hari kita habiskan di dalam lingkungan baluarti. Sebab wajib mengejar sepur mengarah Jaisalmer, kita tidak luang menjamah tempat darmawisata Jodhpur tidak hanya Mehrangarh.

Meski belum puas, Mehrangarh Fort merupakan suatu keelokan yang lebih dari lumayan. Menghabiskan durasi di dalamnya membuat aku serasa ditarik kembali pada era dulu, dibantu dengan wisatawan ataupun pengawal museum yang menggunakan busana konvensional India, dan buaian nada dari pengamen konvensional menguatkan atmosfer historis Mehrangarh Fort. Serta, corak warna biru Jodhpur hendak lalu menanam kangen serta kemauan buat senantiasa kembali dalam ingatan aku.

Menapaki Padang Pasir di Kota Emas

Butuh durasi 7 jam dengan sepur api dari Jodhpur buat hingga ke Jaisalmer. Kota Kencana ini hendak jadi destinasi terakhir dalam jelajah cepat negeri bagian Rajasthan saat sebelum kembali ke Delhi. Kota ini memperkenalkan semburat- semburat kebesaran, cocok dengan julukan yang disandang. Suasana Jaisalmer bawa aku semacam tidak lagi terletak di India, melainkan sesuatu tempat nun jauh di Timur Tengah. Beberan padang pasir di bagian jalur raya ialah panorama alam yang tidak asing.

Padang pasir Pasir Thar jadi pementasan penting yang menarik para wisatawan buat menjelajahi Jaisalmer. Padang pasir Thar merupakan garis pinggiran alami India serta Pakistan. Tidak semacam 2 kota tadinya yang padat dengan gedung, Jaisalmer malah lebih dusun dibanding Jaipur serta Jodhpur. Jumlah sapi- sapi yang berkeliaran serta berlalulalang di jalur jauh lebih banyak. Bangunan- bangunan yang terhitung sedikit itu senantiasa selaras dalam warna kuning kebesaran.

Tidak susah menciptakan agen yang menawarkan paket jalan- jalan di padang pasir. Dengan performa raga kita yang nyata berlainan dari masyarakat Jaisalmer, para pelacak nafkah itu lekas berkompetisi membujukrayu buat memilah industri agen mereka. Opsi kita jatuh pada paket 750 rupee( dekat Rp 150 ribu), tercantum dengan mobil jip dampingi jemput dari penginapan ke bibir Padang pasir Thar, 5 akhir gamal dan pembimbing buat 9 orang, serta hidangan makan malam di padang pasir. Unta- unta itu membawakan kita ke tempat bersantai yang tertuju buat makan malam di Padang pasir Thar. Ialah pengalaman sekali sama tua hidup mengalami diri leyeh-leyeh di tengah padang pasir bersama sahabat serta 5 akhir gamal, disaksikan mentari terbenam di barat langit.

Tidak hanya Padang pasir Thar, Jaisalmer menaruh sebagian candi kepunyaan agama kuno India, Jainisme, dengan gradasi, pasti saja, kebesaran. Janganlah kurang ingat buat turun ke tengah kota, ada banyak gerai bawaan yang dapat dikantongi dengan harga ekonomis, asal cerdas berunding. Bila lagi dapat bisa tas kulit gamal dengan harga Rp 30 ribu jika bukan di Jaisalmer?

Baca juga : 20 Hal Terbaik Yang Dapat Dilakukan Di Kolombo, Sri Lanka

Panduan Sepele Tetapi Penting

1. Posisi geografis Rajasthan menimbulkan negeri bagian ini amat luar lazim. Memperbanyak minum air putih supaya tidak kehilangan cairan tubuh. Yakinkan air yang Kamu minum merupakan air mineral botol, supaya aman kebersihannya.

2. Dikala akan membeli oleh-oleh, pasanglah mimik muka latar nama lain tidak terpikat amat dengan benda yang Kamu mau. Bila Kamu membuktikan mimik muka penuh antusias, bisa- bisa harga diangkat 10 kali bekuk! Janganlah tidak tegaan dalam berunding harga, kiat pura- pura meninggalkan pedagang senantiasa jitu.

3. Letakkan gadget serta tinggalkan sejenak kemauan buat pembaharuan status. Beranikan diri buat menyapa sesama turis dari mancanegara. Senantiasa asyik berteman dengan orang terkini serta mencermati narasi pengalaman mereka.

4. Bila mau mendatangi lebih banyak tempat, pastikan itinerary yang lebih nyata serta patuh menjajaki agenda yang sudah didetetapkan. Kekeliruan aku dalam ekspedisi ini yakni tidak mempunyai itinerary yang perinci, alhasil mengarah tidak bijaksana dalam menghabiskan durasi di satu tempat.

Back To Top