Mengenal Ragam Budaya India

thumbnail

Mengenal Ragam Budaya India – Holi ataupun pergelaran warna ialah pergelaran dini masa semi yang dirayakan di negara- negara berkeyakinan Hindu, salah satunya merupakan India. Diucap Dolyatra( Doul Jatra) ataupun Basanta Utsab( pergelaran masa semi).

Mengenal Ragam Budaya India

dayandnightnews – Pergelaran ini dirayakan dengan cara megah di posisi yang berhubungan dengan Dewa Kresna, semacam Mathura yang diketahui selaku kota kelahiran Kresna, Vrindavan yang kabarnya selaku tempat di mana Kresna menghabiskan era kecilnya, Nandagaon, serta Barsana. Kota- kota itu marak dikunjungi turis sepanjang masa pergelaran Holi yang berjalan sepanjang 16 hari.

Melansir mensobsession, Pucuk keramaian Holi diucap Dhulheti, Dhulandi, ataupun Dhulendi. Pada hari itu, warga memperingati Holi dengan silih melemparkan serbuk serta air beraneka warna. Sedangkan api unggun yang dihidupkan pada malam saat sebelum Holi diucap Holika Ranting( kematian Holika) ataupun Chhoti Holi( holi kecil). Api itu dihidupkan buat mengenang insiden lolosnya Prahlada kala mau terbakar oleh Holika

Holi dirayakan pada akhir masa dingin kala phalgun purnima, bulan badar terakhir pada bulan phalguna bagi penanggalan lunar, serta umumnya bersamaan dengan akhir Februari ataupun dini Maret. Akhir pergelaran Holi diucap Rangapanchami yang terjalin pada dikala Panchami( hari ke- 5 bulan badar).

Baca juga : Fakta Ritual Membangkitkan Orang Mati Negeri Vrindavan di India

Ritual Varuna Yajna

Ini ialah ritual warga India buat memanggil hujan dikala masa gersang. Varuna Yajna! Yajna mempunyai maksud dedikasi sedangkan Varuna merupakan julukan Dewa Air dalam keyakinan Hindu.

Kabarnya seremoni ini dicoba buat mengasyikkan batin si Dewa, terlebih dalam mitologi Hindu, terdapat keyakinan tidak turun hujan diakibatkan Dewa Air lagi marah. Seremoni ini umumnya dipandu oleh seseorang pendeta yang diucap‘ Varunamoolamanthra Japa Yaagam’. Bila ritual ini berbentuk seremoni besar, tidak hanya dihadiri tamu- tamu lazim, umumnya ritual ini pula dihadiri tamu- tamu besar, semacam dari golongan administratur penguasa serta tokoh- tokoh politik.

Ada api unggun di tengah tempat seremoni buat membakar bermacam persembahan untuk si Dewa, semacam minyak samin, susu, biji- bijian serta kue. Ritual Yajna ini umumnya diselenggarakan di sumber- sumber air, semacam tanggul ataupun dapat pula para pendeta yang langsung masuk dalam drum bermuatan air.

Pada era rezim Gubernur Gujarat, Keshubhai Patel sepanjang rentang waktu 1998– 2001, ritual ini dilarang sebab lebih memilah hujan ciptaan buat menanggulangi permasalahan kekeringan. Tetapi sehabis itu, ritual kembali dicoba.

Pernikahan Tak Lazim

Di Punjab, India terdapat adat- istiadat perkawinan abnormal yang tidak umum. Segerombol pria melaksanakan perjanjian buat menikahi seseorang perempuan, serta mereka memastikan penjatahan hari serta malam apa buat menemani perempuan itu. Jumlah pria itu dapat menggapai 6 orang apalagi lebih. Bila sang perempuan itu berbadan dua, hingga anak awal diserahkan buat suami yang sangat berumur umurnya, anak kedua buat suami yang umurnya di bawahnya, serta berikutnya.

Di Kabilah Arbah, India berlainan lagi. Di situ, seseorang isteri yang tidak melahirkan anak pria buat suaminya, diizinkan melaksanakan perzinahan oleh suaminya yang dilaksanakan atas keikhlasan dari mereka berdua. Sedangkan itu di Kota Ibu Yurgas bagian Selatan India, ada ritual abnormal serta berlebihan. Di situ mempelai gadis mencoba suaminya dengan tes yang berat. Si suami dibawanya ke hutan serta menghidupkan api di situ. Setelah itu beliau menyeterika punggung suami tanpa busana. Bila beliau meringik kesakitan, hingga si isteri hendak menolaknya serta tidak jadi menerimanya selaku suami. Tetapi bila beliau bertahan, perempuan itu hendak menilainya selaku pacar serta Arjuna yang pantas buat dicintai sama tua hidupnya.

Sati, Tradisi Bakar Diri di India

Sebutan Sati di India berawal dari cerita Bidadari Sati yang diketahui dengan julukan Dakshayani. Beliau diketahui sebab pengorbanannya dengan turun ke dalam api sebab tidak sanggup menahan penghinaan bapaknya kepada suaminya. Di India, wujud loyal perempuan telah terpatri dalam serta berjalan semenjak beratus era.

Ritual Sati, pula ialah ikon ketaatan si isteri pada suaminya. Ini ialah dedikasi diri seseorang perempuan janda di India yang terkini ditinggal suaminya. Perempuan itu dengan ikhlas ataupun dengan pemaksaan, mempertaruhkan dirinya terbakar di atas gundukan kusen penguburan suaminya.

Sati pada awal mulanya luang dilarang. Terbebas dari pantangan hukum, ritual ini lalu dilaksanakan sampai era 21 di sebagian bagian di India. Semacam yang terjalin di dusun Chechar, India pada Oktober 2008 kemudian, seseorang janda 71 tahun bernama Lalmati Verma berkenan mempertaruhkan dirinya ke dalam gundukan api pembakaran jenazah si suami, Shivnandan Verma. Seperti itu Sati yang kabarnya ialah ikon ketaatan paling tinggi seseorang isteri pada si suami.

Maha Kumbh Meha, Mandi Penghapusan Dosa

Maha Kumbh Meha jadi salah satu ritual istimewa di India. Ini merupakan ritual mandi bugil buat penghapusan kesalahan yang dicoba paling tidak sekali dalam kurun durasi 12 tahun. Pergelaran ini ialah ritual keimanan yang berjalan sepanjang 55 hari, dihadiri oleh ratusan juta orang penganut Hindu di India. Untuk mereka mandi di pinggir bengawan Gangga yang memanglah dikira bersih ini, dapat melepaskan dari daur mati dan reinkarnasi.

Walaupun wajib bugil di hadapan banyak orang, tetapi mereka yang melaksanakan ritual ini di pinggir bengawan Gangga serupa sekali tidak merasa enggan ataupun malu. Malah mereka melaksanakannya dengan penuh antusias, sebab bagi mereka, perihal ini ialah peluang bagus buat memberkati dosa- dosanya sepanjang ini. Ummat Hindu di India amat yakin bila bengawan Gangga mempunyai keahlian buat itu.

Baca juga : 10 Budaya dan Kebiasaan orang Perancis

Tidak hanya itu, bengawan Gangga pula dipercayai bisa melepaskan orang dari moksha( di antara hidup serta mati), dan dapat membuat mereka merasa lebih dekat dengan Braham( yang Maha Besar). Maha Kumbh Mela dicoba di 4 kota pengganti di India, ialah Nasik, Allahabad, Ujjain, serta Haridwar. Sampai dikala ini, inilah salah satunya adat- istiadat di India yang sanggup mengakulasi wisatawan sangat banyak dalam satu durasi sekalian.

Back To Top