Infeksi COVID-19 di Anggota Suku Andaman

thumbnail

Infeksi COVID-19 di Anggota Suku Andaman – COVID-19 masih menjadi virus yang mengancam semua negara di seluruh dunia hingga hari ini. Bahkan, jumlah kasusnya masih terus bertambah. Lebih parah lagi, vaksin yang benar-benar mampu mengatasi virus ini belum sepenuhnya ditemukan, sehingga virus ini masih menjadi pandemi yang sangat berbahaya di seluruh dunia. Hal ini tidak terkecuali di India. India, sebagai negara dengan populasi terpadat kedua di dunia, tidak bisa terlepas dari jeratan pandemi COVID-19 ini. Bahkan, baru-baru ini, kasus baru tercatat dan ini menimpa salah satu suku asli yang ada di India, yaitu Suku Andaman. Kasus baru tercatat di pekan ini terjadi di Kepulauan Andaman, sebagai tempat tinggal tinggal suku asli ini.

Berdasarkan laporan yang diterima BBC dari salah satu pejabat kesehatan di India, 10 anggota Suku Andaman telah positif terinfeksi COVID-19 ini dalam jangka waktu satu bulan terakhir ini. Berdasarkan berita dari BBC pada hari Jumat (28/08/2020), empat dari sepuluh orang yang terinfeksi dari Suku Andaman ini tinggal di pulau dan terinfeksi pekan ini. Sedangkan, enam lainnya merupakan anggota suku yang tinggal di daerah perkotaan.

Mereka ini terinfeksi sekitar bulan lalu, dan sekarang ini sudah sepenuhnya pulih. Berdasarkan informasi dari Dr. Avijit Roy yang disampaikannya pada BBC, kasus di Pulau Andaman ini ditemukan sekitar pekan lalu. Hal ini terjadi ketika dilakukan test COVID-19 di Pulau Selat. Dari lima puluh tiga anggota suku yang mengikuti tes di Pulau Selat, empat orang tersebut adalah yang ternyata positif. Dalam proses pengetesan ini, pemerintah India ingin melakukan tes dalam satu hari, dan karena itu tenaga medis sampai harus didatangkan dengan perahu.
Beruntungnya, Suku Andaman terbilang cukup kooperatif. Dari empat orang tersebut, dua di antaranya sudah menjalani perawatan, sedangkan dua lainnya saat ini sedang menjalani karangtina.

Karena temuan ini, pemerintah India pun mengambil tindakan cepat dan tegas. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa virus COVID-19 tidak menyebar ke penduduk suku asli lainnya yang ada di pulau-pulau lain sekitar Pulau Andaman. Berdasarkan apa yang dikatakan Dr. Roy, kemungkinan besar terjadinya temuan virus ini di Suku Andaman karena memang anggota suku ini cukup terbuka dengan masyarakat luar dan sering melakukan perjalanan keluar. Hal ini cukup berbeda dengan beberapa suku asli lainnya yang bahkan melarang orang asing menginjakkan kaki ke pulau mereka. Hal ini pula yang menjadi tantangan besar bagi pemerintah India untuk memastikan bahwa suku asli lainnya tidak terkena virus COVID-19.

Suku Andaman sendiri memegang peranan penting bagi India. Tidak hanya bagi India saja, tapi juga bagi seluruh dunia. Ini adalah salah satu suku asli yang saat ini sudah terancam punah. Suku ini setidaknya hanya tinggal memiliki sekitar 50-an anggota suku, dan sebagian di antaranya sudah bekerja di perkotaan dan sisanya masih tinggal di Pulau Andaman. Selain Suku Andaman, empat suku lain yang juga merupakan suku asli dan tinggal di kepulauan ini adalah Suku Onge, Shompen, Jarawa, serta Sentinel Utara. Suku Sentinel Utara inilah yang menutup diri dari orang asing. Bahkan, pernah terjadi pembunuhan pada salah satu anggota agen bola yang merupakan warga AS di tahun 2018 lalu karena John Allen Chau mendarat di pulau ini. Dia diserang dengan busur panah hingga meninggal dunia.

Hingga saat ini, Pemerintah India masih terus mengupayakan yang terbaik agar suku-suku asli ini aman dari ancaman pandemi COVID-19. Pengecekan dan bahkan isolasi diterapkan agar jangan sampai tertular virus ini. Suku Jarawa pun sudah berkenan dipindahkan di bagian terjauh dari lokasi hutan lindung yang sebelumnya menjadi lokasi tempat tinggal mereka. Ini diterapkan untuk meminimalkan kontak yang terjadi. Selain itu, pengawasan dan upaya lain sedang diusahakan untuk menyelamatkan suku-suku asli ini.

Back To Top